Kenikmatan yang Membutakan

Hidup ibarat menyelami lautan,,
Lautan yang di penuhi intan dan berlian,,,
Hanya melihat semua keindahan yang ada,,
Dan dengan serakah mengambil semua,,,
Semua keindahan yang mungkin akan redup,,,
Seiring dengan arah angin yang terus bertiup,,

Pada akhirnya,,
Tanpa di sadari,,
Oksigen yang menemani mulai menipis,,
Memaksa kita membuang semuanya,,,
Intan dan berlian bertahta mimpi,,
Kini hanya sesal dan sepi yang terlukis,,

Hanya Ini Yang Ku Tahu

" Cinta "
Subhanallah,,,
begitu indah Allah menciptakan rasa ini,,,
cinta tidak pernah meminta,,
ia senantiasa memberi,,
karena cinta yang sesungguhnya,,
terletak pada ketulusan hati,,,

Cinta datang kepada orang yang masih punya harapan,,

walaupun mereka telah di kecewakan,,

kepada mereka yang masih percaya,,

walaupun mereka telah di khianati,,

Tentang Hati..

hati lelaki bagai brankas,, 
diam untuk meraba jalan keluar,,
diendapkan dalam sikap dewasa,,
diuraikan dengan nalar,,
tidak mudah menetes dikala tercekik,,
tapi akan menetes dikala kerinduan,,

tidak sembarang orang bisa mendengar
curahan hatinya,,
karena dia akan bercerita apabila
memang sudah tidak ada solusi lain,
untuk membantunya menyelesaikan masalah,,

Mengetuk Pintu Hati

bagai ombak di tepian pantai,,,
menghiraukanku begitu saja,,,
tanpa ada alasan ,,
hati selalu bertanya, 
beribu ribu kali pertanyaan,,,
Apa salah ku ?
Apa yang membuatmu begitu,,

Ingin rasanya pergi,,
tapi aku ini bagaikan tamu di hatimu,,
tamu yang sama sekali tak diharapkan,,,

Lilin - Lilin Harapan

Cahaya masih enggan tampak,,,

Biarkan embun pagi menenangkanmu,,,

Basuh wajahmu , tangan, dan kakimu,,,

Ikhlaskan setiap detik, menit, dan hatimu,,,

Pada yang Maha Menghendaki segalanya,,

Biarkan bayangmu iringi setiap langkahmu,,,      

Bayang yang tak akan bisa lepas dan terus melekat,,

Jadikan kepahitan itu sebagai nilai hidupmu,,,
 Nilai yang akan membimbingmu,
 menunjukan siapa dirimu sebenarnya,,,

Hancurkan Semuanya

tidak bisa ku ungkapkan lagi,,,
semua yang kurasa saat ini,,
perih, pedih, hancur,
bagaikan sebuah sayatan kecil,,,
yang tak terhingga akan jumlahnya,,,


Entah apa salahku,,,
apa yang telah membuat mu begitu,,,
perkataan yang selama ini,
tak ingin ku dengar,,,

Mata yang Berbicara

Hati, bukan sekeras baja,,,
yang bisa menahan semua ,,,
Rasa yang amat pedih,,
bagai jatuh dalam lautan jarum,,,


Hati, seperti batu di tepi lautan,,,
akan habis tergerus oleh ombak,,,


hanya bisa tersenyum,,
meski terlihat itu bukan senyuman,,,
entah apa, 
mungkin hanya sekedar lengkungan bibir,,,
untuk menyembunyikan semua rasa,,,

Hanya Selembar Kertas Putih

"Kita terlahir bagai selembar kertas putih,,

tinggal ku lukis dengan tinta pesan damai,,,

dan terwujud harmoni,,,"

By : Padi - Harmoni

Kertas putih,

begitu putih, begitu bersih

seperti bayi yang lahir,

tanpa dosa, tanpa beban,,,


Kertas putih,
Hanya selembar, mudah disobek,,
berbeda dengan buku,,,
lebih kuat dan lebih dihargai,,,

Si Rumput Kecil dan Sang Pohon Besar

rumput-rumput di tepian jalan, 

bergoyang bagai ombak yang di tiup angin,,

semakin hari, semakin kering,,,

sudah hampir sebulan,

hujan tak kunjung turun,

terucap kata darinya:

" apa daya diriku ini, setiap hari aku diinjak,,

  di cabuti , dan tidak ada yang   memperhatikanku.

  apalagi untuk sebentar saja menyiramiku....